Kelautan dan Perikanan

Bagan Apung Bagan apung mempunyai konstruksi yang hampir sama dengan Bagan Tancap, perbedaannya Bagan Apung dapat dipindah-pindah (dioperasikan pada berbagai tempat) dengan ditarik menggunakan perahu. Bagan apung dibuat dari rangkaian atau susunan bambu berbentuk segi empat, pada bagian tengah dari bangunan bagan dipasang jaring yang ukurannya 1 meter lebih kecil dari bangunan bagan. Pada dasarnya alat ini terdiri dari bambu, jaring yang berbentuk persegi empat yang diikatkan pada bingkai yang terbuat dari bambu, pada ke-empat sisinya terdapat bambu-bambu yang melintang dan menyilang dengan maksud untuk memperkuat berdirinya bagan, diatas bangunan bagan di bagian tengah terdapat bangunan rumah yang berfungsi sebagai tempat istirahat, pelindung lampu dari hujan dan tempat untuk melihat ikan. Di atas bangunan bagan juga terdapat roller (sejenis pemutar) dari bambu yang berfungsi untuk menarik jaring. Umumnya alat tangkap ini berukuran 8 x 8 meter sedangkan tinggi dari dasar perairan rata-rata 8 meter. Jaring yang digunakan adalah jaring yang disebut dengan Wareng dengan mata jaring 0.4 cm dengan posisi terletak pada bagian bawah bangunan bagan yang diikatkan pada bingkai bambu yang berbentuk segi empat. Bingkai bambu tersebut dihubungkan dengan tali pada ke empat sisinya yang berfungsi untuk menarik jaring. Pada ke-empat sisi jaring diberi pemberat yang berfungsi untuk menenggelamkan jaring dan memberikan posisi jaring yang baik selama dalam air. Ukuran jaring biasanya satu meter lebih kecil dari ukuran bangunan bagan. Langkah pertama pengoperasian alat ini adalah menarik bagan apung ke tempat yang dianggap banyak terdapat ikan/sasaran tangkapan yang telah disurvey (dicek) sebelumnya dengan menggunakan perahu, sebab biasanya bagan apung. jika sedang tidak dipakai ditarik ke pinggir pantai (perairan). Setelah itu jaring diturunkan dan lampu petromaks dipasang dengan jumlah yang bervariasi antara lain 2 sampai 5 buah petromaks. Setelah beberapa lama dibiarkan (sekitar 4 jam) atau dianggap sudah banyak ikan yang berkumpul di bawah bagan maka penarikan jaring dapat dilakukan. Penarikan dilakukan dengan memutar roller (pemutar) secara perlahan-lahan sampai mendekati permukaan laut. Ketika jaring sudah mendekati permukaan laut, jaring harus ditarik dengan cepat supaya ikan/hasil tangkapan terjebak di dalamnya dan tidak dapat meloloskan diri lagi. Kemudian hasil tangkapan diambil dengan cara diciduk memakai serok (jaring yang bertangkai panjang). Pemakaian alat ini dapat dilakukan di perairan yang agak dalam, sebab alat ini dapat dipindah-pindahkan dengan ditarik menggunakan perahu. Bagan apung lebih efektif digunakan pada saat bulan gelap, sebab pada saat itu ikan-ikan akan tertarik dengan cahaya lampu Petromaks sehingga mendekati bagan dan berkumpul di bagian bawah bagan. Hasil tangkapan dari alat ini adalah ikan Ternggiri, ikan Kembung, ikan Tamban, ikan Selar, ikan Ciu, ikan Kepetek dan sebagainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar